Minggu, 16 Oktober 2011

Bisnis dan Pelaku

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produksi yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
  • Bisnis  pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  •  adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis tranportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
14 pelaku bisnis terkaya di Indonesia tahun 2011:
1.       (208) R Budi Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar dollar AS.
2.       (208) Michael Hartono (rokok, bank) : US$ 5 miliar dollar AS.
3.       (304) Low Tuck Kwong (batubara) : US$ 3,6 miliar dollar AS.
4.       (420) Martua Sitorus (CPO) : US$ 2,7 miliar dollar AS.
5.       (488) Peter Sondakh (investasi) : US$ 2,4 miliar dollar AS.
6.       (564) Sri Prakash Lohia (polyester) : US$ 2,1 miliar dollar AS.
7.       (595) Kiki Barki (batubara) : US$ 2 miliar dollar AS.
8.       (651) Sukanto Tanoto (diversifikasi) : US$ 1,9 miliar dollar AS.
9.       (782) Edwin Soeryadjaya (batubara) : US$ 1,6 miliar dollar AS.
10.   (833) Garibaldi Tohir (batubara) : US$ 1,5 miliar dollar AS.
11.   (938) Theodore Rachmat (Adaro Energy), kekayaan 1,3 miliar dollar AS.
12.   (1057) Chairul Tanjung (Para Group), kekayaan 1,1 miliar dollar AS.
13.   (1057) Murdaya Poo (Metropolitan Kentjana), kekayaan 1,1 miliar dollar AS.
14.   (1140) Benny Subianto (Adaro Energy), kekayaan 1 miliar dollar AS.

0 komentar:

Posting Komentar